Pusat Medan Area University Press (PMAUP) mengadakan Pelatihan Buku Ajar dan Diktat untuk seluruh Dosen Universitas Medan Area. Pelatihan ini bertujuan agar para Dosen UMA wajib menghasilkan Buku Ajar dan Diktat.
“UMA memang mewajibkan dosennya agar bisa membuat buku ajar. Untuk itu UMA memotivasi dan membekali keterampilan dosen melalui pelatihan seperti yang kita laksanakan sekarang ini,” kata Rektor UMA Prof Dr HA Yakub Matondang MA usai membuka Pelatihan Buku Ajar dan Diktat UMA di convention hall kampus itu Jalan Kolam Medan Estate, kemarin.
Pelatihan itu menampilkan dua pemateri yakni Dr Ir Chairani Hanum, MS, dari Universitas Sumatera Utara. Dosen Fakultas Pertanian USU ini sudah pernah meraih hibah buku ajar tingkat nasional. Pengalamannya membuat buku ajar sehingga memenangkan kompetisi tingkat nasional dibagikannya kepada dosen dari semua fakultas di lingkungan UMA yang menjadi peserta pelatihan itu.
Selain itu, narasumber lainnya dari UMA sendiri yakni Sutrisno ST MT yang merupakan kepala Puskom UMA. Tampil sebagai moderator Ir Dadan Ramdan, dosen UMA. Didampingi Wakil Rektor II Ir Hj Siti Mardiana MSi, rektor menyebutkan motivasi diberikan kepada dosen agar mampu menghasilkan buku ajar, salah satunya melalui pelatihan penulisan.
Selanjutnya, setelah mendapat keterampilan dalam pelatihan tersebut, dosen UMA diikutsertakan dalam kompetisi buku ajar hibah nasional untuk meraih hibah nasional. Guna meringankan biaya dosen dalam mencetak atau mempublikasikan buku ajar yang telah dibuat itu, dosen mendapat bantuan subsidi dari pengelola UMA, Yayasan Haji Agussalim Siregar.
Untuk dosen junior atau dosen muda, masih diperbolehkan menghasilkan minimal diktat. Tapi dari diktat nantinya akan ditingkatkan menjadi buku ajar yang sasarannya dipergunakan untuk mahasiswa. “Yang penting dosen UMA ada memiliki karyanya sendiri,” ujarnya.
Sementara, pemateri pelatihan Dr Ir Chairani Hanum, MS memaparkan pentingnya buku ajar bagi seorang dosen sebagai arah dan tujuan pembelajaran. Menurutnya, buku ajar dapat dijadikan sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum, atau penentu teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik.
“Buku ajar memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran,” ujarnya.
Chairani Hanum mengingatkan, dosen UMA agar menghindarkan diri dari plagiarisme. Tindakan tak terpuji itu biasanya dilakukan dengan mencontek atau menyalin karya ilmiah orang lain di luar kaidah pengutipan normatif berbasis etika ilmiah.
Chairani menyebutkan, plagiarisme ditandai dengna menyadur, mengutip, menuliskan sebagian atau keseluruhan karya orang lain dengan mengatasnamakan diri sendiri, atau tanpa menyebutkan penulis atau sumber aslinya. Untuk itu, kata dia, ada etika ilmiah dalam penulisan buku agar terhindar dari plagiarisme.
Pada pelatihan itu para dosen UMA yang menjadi peserta pelatihan mendapat pemaparan dan bimbingan terkait panduan dan dasar hukum pembuatan buku ajar. Selain itu juga dijelaskan tentang kaidah penting dalam penulisan buku serta manfaatnya.
Sebelumnya, Ketua panitia Abi Jumrah Harahap SH MKn menuturkan pelatihan berlangsung selama dua hari dan berakhir Sabtu (26/4). Kegiatan pelatihan seperti ini sudah keempat kalinya diadakan di UMA.
Jumrah yang juga ketua Pusat Medan Area University Press (MAUP) ini menjelaskan, buku ajar dibuat berdasarkan penelitian, kemudian dipublikasikan dalam bentuk jurnal dan ditransformasikan ke dalam buku ajar untuk diajarkan dan disampaikan kepada mahasiswa.
“Selama ini peserta pelatihan hanya sampai pada tahap melakukan penelitian, dan terhenti pada publikasi jurnal,” akunya.