InfoUMA – Fakultas pertanian Universitas Medan Area menrima kunjungan dari Universitas Islam Labuhan Batu (UNISLA) pada Sabtu, 26 November 2016. Kunjungan tersebut merupakan implementasi kerjasama Fakultas Pertanian UMA dan Fakultas Pertanian UNISLA.
Dalam Kunjungan Fieldtrip tersebut disambut antusias oleh dekan dan dosen Universitas Medan Area dan diawali dengan mepaparan Kuliah Umum sekaligus diskusi tentang Perspektif pertanian yang akan datang yang di isi langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian. Ir. Syahbuddin Hasibuan, M. Si.
Pak Syahbudin menjelaskan tentang Peluang Pertanian dan Tantangan dunia pertanian dimasa yang akan datang, di Indonesia pertanian memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, tetapi juga memiliki tantangan, diantaranya tantangan dengan adanya pemasaran global baik dari segi Sumber Ddaya Manusia (SDM) maupun produk dari luar, maka Sarjana Pertanian Indonesia harus siap mengikuti perkembangan dunia yaitu bersaing di pasar Global.
Selain itu Pak Syahbuddin juga memaparkan tentang pertanian dari berbagai aspek yang dapat dikembangkan, seperti aspek ekonomi, aspek budidaya, dari aspek lingkungan tetapi juga dibarengi oleh standar yaitu menjaga kualitas.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan acara diskusi tentang Pertanian, diantaranya adalah tentang konsep wirausaha produk pertanian, pak Syahbuddin mengatakan salah satu yang paling penting dalam mengembangkan usaha pertanian adalah dengan menganalisis kebutuhan konsumen dengan membuat pertanyaan apa yang dibutuhkan konsumen?
Misalnya tentang produk-produk pertanian yang organik, di suatu daerah ada komunitas yang membutuhkan produk organik, maka hal ini dapat dijadikan peluang yang sangat baik untuk dikembangkan untuk mengembangkang tanaman – tanaman organik. produk organik biasanya harga lebih tinggi dibandingkan dengan produk pertanian anorganik karena tanaan organik memiliki perlakukan yang berbeda. Biasanya produk-produk organik ini dikosumsi oleh masyarakat yang berada dikota-kota besar. Pak Syahbuddin menegaskan kepada mahasiswa jika ingin memulai usaha maka lihat dulu segmen pasarnya.
Selain itu diskusi dilanjutkan dengan permasalahan Sosial yang kerap terjadi di Indonesia , misalnya sarjana-sarjana pertanian yang terjun langsung ke petani-petani Indonesia yang masih konvensional. Masalahnya adalah bagaimana cara menyampaikan agar petani-petani Indonesia dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan oleh mahasiswa. Pak Syahbuddin menjelaskan bahwa butuh pendekatan dan komunikasi yang baik untuk dapat merubah petani konvensional yaitu dengan cara mencontohkan. Jika ada inovasi baru maka lakukan hal tersebut, Biarkan orang melihat. Jika memang inovasi itu berhasil maka petani akan datang sendiri untuk mempelajari inovasi tersebut.
