Program Pascasarjana dan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area bekerjama dengan Pascasarjana UNPRI mengadakan International Conference of Bussiness, Agribusiness, and Agriculture pada tanggal 11 - 12 November 2021 melalui daring zoom meeting dan live youtube Universitas Medan Area.
Pelaksanaan acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak Edy Rahmayadi, Rektor Universitas Medan Area Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc. Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim Drs. M. Erwin Siregar, MBA, Direktur Pascasarjana UMA Prof. Dr. Ir. Hj. Retna Astuti K., MS, Ka. Prodi Doktor Ilmu Pertanian UMA Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, MS, Ph.D, Dekan Fekultas Pertanian UMA Dr. Ir. Syahbudin Hasibuan, M.Si, Prof. Song Soo Lim Professor of Food and Resource, Economics Department, Korea University, Prof. Dr. MD. Aminul Islam Professor in the School of Business Innovation and Technopreneurship, Universiti Malaysia Perlis, Assoc. Prof. Dr. Nalini Arumugam Faculty of Bioresources and Food Industry, University Sultan Zainal Abidin, Terengganu, Malaysia, Assoc. Prof. Nguyen Khoi Nghia Lecturer of Soil Science Department, College of Agriculture, Can tho University, Vietnam.
Sambutan dari Rektor Universitas Medan Area Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc. mengatakan kita semua tahu bahwa saat ini bisnis, agribisnis, dan pertanian merupakan sektor yang saling terkait yang memainkan peran penting di era globalisasi ini. Sayangnya, isu Pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia telah memberikan dampak negatif pada banyak sektor termasuk tiga sektor, yaitu bisnis, agribisnis, dan pertanian. Oleh karena itu, isu ini menjadi salah satu alasan utama diselenggarakannya konferensi internasional. Kami berharap acara ini dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien terhadap kecemasan masyarakat terkait isu bisnis, agribisnis, dan pertanian.
Hari ini kita akan mendengarkan, berbagi, dan berdiskusi lebih lanjut tentang bisnis, agribisnis, dan pertanian dengan pembicara profesional kami yang telah meluangkan waktu untuk berbagi pemikiran mereka mengenai topik konferensi internasional hari ini. Akhirnya diharapkan acara ini dapat memberikan manfaat positif bagi semua pihak yang terlibat.
Selanjutnya sambutan dari Direktur Pascasarjana UMA Prof. Dr. Ir. Hj. Retna Astuti K., MS mengatakan seperti yang kita ketahui dan rasakan bersama, telah terjadi apa yang disebut pandemi Virus Covid-19 oleh WHO sejak 11 Maret 2020. Dari dampak pandemi di bidang kesehatan, telah berubah menjadi ancaman ekonomi terhadap ketahanan pangan global. berupa lockdown, penurunan ekonomi, pembatasan perdagangan pangan dan ketahanan pangan, inflasi harga pangan. Pandemi menguji kesiapan negara untuk dapat memenuhi pangannya, dalam hal ini sektor pertanian yang mandiri dan stabil secara ekonomi, dibantu oleh bisnis dan agribisnis yang ada. Dari permasalahan tersebut, dipandang perlu bagi Pascasarjana UMA, Fakultas Pertanian UMA dan Pascasarjana UNPRI untuk mengadakan konferensi internasional.
Seminar yang diadakan hari ini dan besok akan membahas berbagai makalah tentang bisnis, agribisnis dan pertanian yang akan dibawakan oleh para pembuat kebijakan, keynote speaker, keynote speaker dari beberapa negara, presenter dari berbagai institusi dan kajian ilmiah baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada seminar ini kami mengharapkan banyak temuan dan informasi berharga dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan peneliti dari berbagai institusi yang berpartisipasi aktif dalam acara webinar ini. Saling bertukar informasi antar peserta sehingga kedepannya dapat terjalin kerjasama yang berkelanjutan untuk memajukan penelitian, publikasi hasil penelitian, dan pemanfaatan hasil penelitian.
Selanjutnya Ka. Prodi Program Pascasarjana Doktor Ilmu Pertanian Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, MS, Ph.D mengatakan perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pertanian karena peningkatan populasi manusia yang signifikan yang telah mempengaruhi penggunaan berlebihan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida menyebabkan penurunan kualitas tanah dan munculnya keparahan kritis patogen tanaman. Oleh karena itu, untuk menjaga pertanian berkelanjutan dengan ekosistem yang seimbang dan tangguh, diperlukan strategi yang komprehensif dan tepat di sektor pertanian dan industri pangan, sehingga kebutuhan pangan bagi masyarakat dapat tercukupi, di sisi lain, kelestarian lingkungan juga dapat terjaga.
Integrasi teknologi dan perkembangan teknologi yang pesat terutama untuk penggunaan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin akan memberikan peluang besar untuk mewujudkan pertanian masa depan dan tepat yang ditandai dengan peningkatan efisiensi produksi, pengendalian dan prediksi berbagai indikator secara akurat dan tepat.
Sementara itu, akademisi mungkin memiliki banyak temuan dan inovasi tetapi belum banyak dipublikasikan dan disebarluaskan kepada publik, padahal sangat mungkin diperlukan untuk mengembangkan teknologi dan inovasi di bidang pertanian, bisnis, maupun agribisnis. Konferensi yang diselenggarakan hari ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan dan ketersediaan teknologi yang sesuai untuk kepentingan dunia usaha, terutama yang bergerak di bidang agribisnis, termasuk di subsistem agribisnis hulu, pertanian, dan agribisnis hilir dengan mempertimbangkan efisiensi. dan aspek konservasi.
Selanjutnya sambutan dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan seperti kita ketahui bersama pandemi covid 19 yang awalnya merupakan ancaman kesehatan telah berubah menjadi ancaman sosial dan didalamnya ekonomi secara global bahkan dalam konteks pertanian mandiri, pandemi covid 19 telah menguji siapan berbagai negara untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pangannya tetap dalam kondisi stabil.
Dalam skala regional Provinsi Sumatera Utara telah membuktikan bahwa salah satu kebijakan pemilihan yang efektif mendorong perekonomian adalah penguatan pada sektor pertanian tidak hanya menjaga ketahanan pangan pengembangan pertanian yang inovatif berbasis teknologi sudah terbukti mampu membangkitkan perekonomian masyarakat dan daerah, untuk itu saya berharap melalui konferensi ini akan terjadi pertukaran informasi yang akan menjebatani transfer teknologi hasil penelitian secara internasional dan dapat menjadi referensi bagi kita semua dalam upaya meningkatkan efektivitas kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi sempat terpuruk akibat pandemik covid 19.
Baca Juga :