Tujuan studi lapangan, ungkap Dekan Faperta UMA, Dr Ir Syahbuddin Hasibuan, M.Si sebagai kolaborasi antara teori yang didapat di perkuliahan dengan realita di lapangan. Studi ini merupakan agenda semesteran
Hal itu disampaikannya didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Faperta UMA, Ir Gustami Harahap, MP dan Kabag Humas UMA,Ir Asmah Indrawati MP kepada Analisa, Sabtu (6/5) di Kampus I UMA Jalan Kolam Medan Estate.
Dr Syahbuddin menjelaskan studi lapangan yang dilakukan mahasiswa Pertanian UMA program studi argoteknologi dan agrobisnis merupakan suatu hal yang wajib. Sebab katanya mahasiswa harus mengetahui aplikasi dari teori yang diperoleh selama perkuliahan. Dengan studi lapangan ini, maka mahasiswa tidak lagi canggung saat terjun ke dunia industri.
“Selama perkuliahan mahasiswa Pertanian UMA wajib mengikuti empat kali field trip. dan selanjutnya melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) selama sebulan. Dengan field trip dan PKL nantinya mahasiswa memiliki sertifikat sebagai pendamping ijazah. Sehingga kompetensinya tak diragukan ketika terjun ke dunia kerja,” jelas Syahbuddin.
Untuk mendukung proses studi lapangan dan PKL, lanjut Syahbuddin, Faperta Pertanian UMA telah melakukan berbagai kerja sama dengan berbagai stakeholder baik dari perkebunan, dunia industri dan instansi lainnya.
Bustami Harahap mengatakan studi lapangan di PKS I dan PKO PTPN III Sei Mangke, 303 mahasiswa dibagi delapan kelompok. Setiap kelompok didampingi dosen.
“ Mahasiswa wajib ambil field trip sebagai perjalanan untuk melakukan pendidikan, pengamatan, pengenalan dan penelitian. Empat domain tersebut sebagai proses agar mahasiswa siap nantina terjun di dunia kerja sesuai bidang studinya,” ujarnya seraya menyebutkan mahasiswa usai field trip wajib membuat laporan.