infoUMA - Kebutuhan penguasaan bahasa asing seperti Bahasa Inggris sangat penting bagi mahasiswa, dosen dan karya wan di lingkungan Univer sitas Medan Area (UMA). Menyadari akan pentingnya kebutuhan tersebut UMA menjalin kerjasama dengan Lembaga Indonesia Amerika (LIA).
Kerjasama tersebut diku kuh kan dengan penan data ng an perjanjian kerja sama oleh Kepala Pusat Komputer (Puskom) dan Bahasa UMA Sutrisno ST MT dan Kacab LBPP (Lembaga Bahasa Pendidikan Profesional) LIA Medan Ernawati Tampu bo lon MPd, Kamis (18/6) pagi di Kampus I UMA Jalan Ko lam Medan Estate.
Penandatanganan kerjasama ini sebagai tindak lanjut dari MoU yang sudah di tandatangani oleh Rektor UMA,Prof A Ya’kub Maton dang MA dan Ketua Peng urus Ya yasan LIA Pusat be be rapa waktu lalu di Jakarta.
“Jadi, penandatangan kerjasama hari ini merupakan MoU of Action dari MoU sebelumnya,” ujar Prof Ya’ kub Matondang yang men yak sikan penandatangan tersebut bersama Ketua Pengurus Yayasan LIA, Prof Dr Conny Setiawan
Rektor UMA mengung kap kan peningkatan kualitas mahasiswa dan dosen UMA sejalan dengan visi UMA yakni menghasilkan sumber daya manusia inovatif dan berakhlak.
Menurut rektor,dalam upa ya untuk mencapai kua li tas terbaik mahasiswa UMA di ha rapkan bisa bersaing di ti ng kat daerah, nasional na mun juga mampu bersaing inter nasional.
“Dengan kerjasama ini akan menghasilkan sesuatu yang amat berharga bagi kompetensi mahasiswa dan dosen UMA dalam mendu kung dan memacu kualitas lulusan UMA,” kata rektor.
Jangan “Buta” dan “Tuli”
Kerjasama pengajaran dengan pembekalan bahasa Inggris bagi mahasiswa UMA diberikan dalam bentuk kursus. Jangka waktu kerja sama berlaku selama tiga tahun mulai tahun 2013 hingga 2016 dengan keten tuan akan dievaluasi setiap satu tahun sekali. Pembe ka lan dilaksanakan di kampus UMA.
Sementara itu Kepala Pusat Informasi Kerjasama (PIK) UMA, Dr Syahbudin Hasibuan didam pingi Sekre taris Ahmad Fuad SH dan Ka Humas Ir Asmah Indrawaty MP, menjelaskan dalam kerja sama ini UMA menye diakan fasilitas yang diperlu kan sesuai kesepaka tan dengan LIA agar program pembe kalan terlaksana dengan baik.
Sedangkan pihak LIA ber kewajiban menyediakan staf pengajar dan administrasi serta materi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan program pembekalan.
LIA juga akan melakukan evaluasi dan memberikan laporan dan sertifikat kepada maha siswa yang telah mengi ku ti pembekalan. “Kerjasama ini untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi mahsiswa, dosen dan karya wan UMA,” ujar Syahbudin.
Ditambahkannya, di era glo balisasi dan menjawab tan tangan zaman,kita jangan menjadi orang yang “buta” dan “tuli”. Maksudnya, ketika diso dorkan buku dan bacaan lain dalam bahasa Inggris kita tidak bisa membaca alias buta dan ketika orang mela ku kan percakapan bahasa Inggris kita tuli karena tak mengerti apa yang dibicarakan