Fakultas Teknik program studi arsitektur Universitas Medan Area (UMA) mengadakan kuliah umum dengan tema "Tantangan Arsitek di Masa Depan & BIM Menjadi Solusinya" pada Rabu 23 Oktober 2019 di Convention Hall Kampus I Universitas Medan Area.
Acara tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik Dr. Faisal Amri Tanjung, S.ST, MT. Kepala Program Studi Arsitektur Rina Saraswaty ST, MT. para dosen dan mahasiswa prodi arsitektur UMA, adapun narasumber yang hadir beliau adalah Tony Jackson pendiri MAT Architect bersama partnernya yang mahir dalam teknik arsitek.
Kuliah umum ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Teknik, sebelum dibuka secara resmi oleh Dekan Teknik adapun kata sambutan dari Kepala Program Studi Rina Saraswaty ST, MT dalam sambutannya mengatakan kuliah umum ini sangatlah penting kita akan mendapatkan wawasan terbaru terkait tentang teknik perancangan dan pembangunan arsitek, saya berharap mahasiswa prodi arsitektur memanfaatkan kuliah umum ini nantinya akan memberikan wawasan dari Bapak Tony Jackson selaku narasumber pada acara kuliah umum ini yang mahir arsitektur,"ujar ka.prodi arsitektur uma.
Selanjutnya kata sambutan dari Dekan Fakultas Teknik harapan saya untuk adik-adik mahasiswa yang hadir ini bisa menyerap ilmu yang di paparkan oleh bapak tony jakson, karena arsitektur ini bukan prodi saya namum saya ingin setelah kalian para mahasiswa prodi arsitektur ini ilmu yang diberikan materi tersebut tidak tinggal diruangan convention ini tetapi bisa berguna mau itu tugas akhir kuliah maupun diaplikasikan di luar sana,"ujar dekan.
Sebelum kuliah umum dilanjutkan oleh pemateri delegasi dari MAT Architect memberikan hasil project arsitek yang sudah didesain berbentuk gedung yang dimana gedung tersebut sepanjang 2 hektar yang didesain diselesaikan dalam waktu 3 hari menggunakan aplikasi Autodesk Revit.
Paparan kuliah umum langsung di sampaikan oleh Bapak Tony Jackson dalam paparannya mengatakan saat ini Indonesia sudah memasuki Generation Post Millenilas yang lahir antara tahun 1997 hingga sekarang. Generasi Millenials ada dimana-mana dan jumlahnya 60 persen dari total penduduk Indonesia di tahun 2020 yang memiliki karakter mengutamakan identitas, pengalaman sosial, memandang hidup secara berbeda dan suka mencoba hal-hal baru yang lebih berkesan," kata Tony.
Selain itu katanya generasi Millenials, menyukai konten yang autentik, ingin online 24 jam nonstop, dan suka kokaborasi yang cenderung terlibat dalam pengembangan sebuah produk daripada mengkonsumsi produk begitu saja.
Hal tersebut dapat menjadi peluang yang sangat baik dalam Ecosystem BIM Architecture, sehingga dengan bermodal tiga orang saja dalam satu tim dapat menciptakan karya yang baik, itupun apabila dikelola dengan baik seperti menyusun Rencana Eksekusi BIM. Buat tim kecil dan kreatif cukup tiga orang saja, jangan lebih, dan buatlah mode kerja gotong royong dan pahami Level of Development, mulai dengan konsep desain dalam bentuk business plant untuk kebutuhan investor menghitung financial planning dari volume dan area," katanya
Selanjutnya kata Tony buatlah Schematic Design untuk kebutuhan pengurus guna menghasilkan gambar denah dan potongan. Selanjutnya masuk ke Detailed Design untuk kebutuhan konsultasi QS dalam penyusunan dokumen tender. Tidak ketinggalan construction dokumentation, untuk kebutuhan kontraktor membangun serta mengawasi mutu pekerjaan, dan ingat gbar digabung dalam satu file, selanjutnya masuk tahap Shop Drawing untuk kebutuhan pabrik merakit keluar barang yang akan dipasang oleh aplikator dan terakhir As Build Drawing untuk kebutuhan perawatan gedung setelah beroprasi," katany.
Ia mengatakan bahwa Archipreneur is Next level evolution of achitect. Sebab belajar dari subjek lain seperti foodpreneur, Gamepreneur, Travelpreneur hingga Livepreneur sehingga Ia yakin Archipreneur juga dapat berkembang pesat.
