uma_permata.jpg

Rektor UMA Melepas dan Menyambut Mahasiswa Permata

05 Feb 2018 - 1679 View
Share

Program Pertukaran Ma­ha­siswa Tanah Air (Per­mata) memperluas wa­wasan ke­bangsaan dan nasionalisme.

Program yang dilak­sa­nakan Direkt­orat Jen­deral Pembelajaran dan Kema­ha­siswaan Kem­enristek­dikti juga bermanfaat membangun ko­munikasi dan silaturahmi lintas perguruan tinggi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Rek­tor Univer­sitas Medan Area (UMA), Prof Dr H A Ya’kub Matondang MA ketika me­le­pas dan menyambut ma­ha­siswa program Permata 2017 di Kampus I UMA Jalan Kolam Medan Estate, Selasa (30/1).

Mahasiswa yang dilepas tersebut berasal dari STIE Man­­dala Jember yakni Hasbi Ashs­hiddiqi. Hasbih sekitar lima bulan melaksanakan kuliah di UMA.

Sedangkan mahasiswa UMA yang disambut adalah Ramadan Syarifud­din. Ma­ha­siswa fakultas hukum ini melak­sanakan program Per­mata di Universitas Islam Ban­dung (Unisba).

Didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Ir Zul­heri Noer MP, Kepala Biro Administrasi Kema­ha­sis­waan, Sri Irawati S.Sos MAP, Kabag Humas UMA, Ir Asmah Indrawati MP dan Wakil Dekan Bidang Kema­hasiswaan Fakultas Hukum, Ridho Mubarak SH MH dan kedua maha­siswa Permata itu. Rektor UMA ini mene­gas­kan banyak manfaat yang di­ambil oleh para mahasiswa Program Permata.

Salah satunya adalah mem­bangun dan mening­katkan wawasan Nusan­tara., meningkatkan integritas, so­lida­ritas, nilai kebangsaan antarperguruan tinggi.

“Kelebihan dari tukar me­nukar mahasiswa dalam program Permata adalah mereka bisa melihat kondisi ril ke­kha­san sistem perkuliahan di mana mahasiswa itu di tempatkan,” ujar Prof Ma­ton­dang seraya meminta ke­dua mahasiswa yang selesai mengikuti program Permata untuk membangun budaya aka­­demik di Kampus UMA dan Unisba ke arah yang lebih baik lagi.

Mahasiswa STIE Mandala Jember, Hasbih mengakui sis­tem perkuliahan mutu pembelajaran di UMA sangat bagus. Bahkan dirinya ter­kesan dengan hutan kampus UMA yang bersih dan lestari serta multikultur para maha­siswa UMA

Kalau di Jawa, lanjutnya banyak mahasiswa yang ingin kuliah ke luar negeri. Tapi setelah dirinya ber­gabung ku­li­ah di UMA, tak perlu ke luar negeri, cukup datang kuliah di UMA serasa belajar di luar negeri.

Dia juga mengakui ter­nyata orang Medan berbicara tidak seperti orang Ba­tak sebagaimana yang dia lihat di televisi.

Mahasiswa Hukum UMA, Rama­dan Syarifuddin yang mengikuti Pro­gram Permata juga menceritakan sis­tem per­kuliahan di Uniba, yang ber­cirikan keislaman seperti wajib me­ngikuti pesantren pada setiap semes­ter.

Pada kesempatan itu Ramadan me­nyerahkan cen­dera mata berupa tafsir Alquran dari Unisba kepada Rektor UMA.

Wakil Rektor Bidang Ke­maha­siswaan, Ir Zul­heri Noer MP meng­harapkan kedua mahasiswa program Permata bisa berbagi pengalaman dan motivasi di kampusnya ma­sing-masing.

Zulheri juga meng­ucap­kan terima kasih kepada Wakil Rektor III Unisba, Dr Asep Ramdan yang telah menerima dengan baik mahasiswa Hukum UMA me­­laksanakan program Per­mata di Unisba.

Unduh Berita

Kampus UMAKampus UMA SehatKampus TerbaikKampus Swasta TerbaikKampus Di MedanKampus Internasiona

© 2024 PDAI - Universitas Medan Area Twitter UMA | Universitas terbaik menerapkan kampus digital dengan mendukung program kampus merdeka menjadi PTS favorit di sumut. Instagram UMA | Universitas terbaik menerapkan kampus digital dengan mendukung program kampus merdeka menjadi PTS favorit di sumut. Youtube UMA | Universitas terbaik menerapkan kampus digital dengan mendukung program kampus merdeka menjadi PTS favorit di sumut.