Program Doktor Ilmu Pertanian Universitas Medan Area (UMA) mengadakan ujian terbuka promosi doktor bagi promovendus Ir. Hamdani, S.Si, MP, IPM di Ruang Sidang Terbuka, Gedung Doktor Pertanian Pascasarjana Universitas Medan Area, Jalan Setiabudi, Selasa (30/5/2023). Sidang promosi doktor ini sangat spesial, karena promovendus merupakan calon doktor kedua Program Doktor Ilmu Pertanian UMA sejak dibuka tahun 2020 lalu.
Sidang promosi doktor dipimpin langsung Rektor UMA Prof. Dr. Ir. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc. Ketua Tim Penguji Prof. Ir. H. Zulkarnain Lubis, MS, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Elli Afrida, M.P (Sekretaris), Dr. Isnaini, SH, M.Hum (Perwakilan Pascasarjana), Dr. Ir. Suswati, MP (Perwakilan Prodi Doktor), Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP (penguji dari luar UMA) dan Prof. Dr. Ir. Retna Astuti Kuswardani, MS (penguji dari dalam UMA). Sedangkan Promotor Dr. Ir. Siti Mardiana, M.Si, dan Co-Promotor Dr. Ir. Syahbudin Hasibuan, M.Si.
Setelah ujian promosi doktor dibuka oleh ketua sidang (rektor), kemudian memberikan kesempatan tim penguji dan promotor untuk memberikan pertanyaan terkait disertasi yang sudah ditulis. Promovendus Junaidi mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan lancar serta dapat mempertahankan argumen atas disertasinya yang berjudul “Pengomposan Limbah Pabrik Kelapa Sawit Secara Aerobik dan Anaerobik serta Dampaknya Terhadap Emisi Gas Metana, Kualitas Kompos, Karakteristik Tanah dan Produksi Kelapa Sawit”.
Hamdani yang sehari-hari bertugas sebagai Senior Manager Sustainability pada Perusahaan PT Tolan Tiga Indonesia, Sipef Group.Setelah menjawab berbagai pertanyaan tim penguji dari pagi hingga siang, Hamdani kemudian dinyatakan lulus dengan predikat “Cumlaude”.
Rektor UMA Prof. Dr. Ir. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc yang memimpin sidang kepada wartawan seusai sidang promosi doktor mengatakan, ujian berjalan lancar, dan promovendus Hamdani dinyatakan lulus dengan predikat “Cumlaude”. Dan Junaidi juga resmi sebagai Doktor pertama yang dihasilkan UMA.
“Disertasi yang dipertahankan promovendus sudah dinyatakan layak karena sudah melalui riset hingga menghasilkan karya inovatif, original dan teruji. Selain itu promovendus sudah mempublis dua karya ilmiahnya di jurnal nasional dan internasional,” kata Prof Dadan.
Sementara itu, Ketua Prodi Doktor Ilmu Pertanian UMA Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, MS. Ph.D mengatakan, sidang hari ini telah melahirkan doktor kedua Program Studi Ilmu Ilmu Pertanian Pascasarjana UMA yaitu, Dr. Ir. Hamdani, S.Si, MP, IPM. Sebagai Ketua Prodi Program Doktor, Prof Zulkarnain Lubis menyatakan bersyukur, berbahagia dan bangga. Karena UMA-lah perguruan tinggi swasta (PTS) pertama di Sumut yang meluluskan Doktor.
“Sebagai Promotor, saya merasa bersyukur dan berbahagia telah menghasilkan doktor. Saya bangga pada Promovendus yang mampu menyelesaikan studi S3 dalam waktu 2 tahun 8 bulan. Dan ini jarang terjadi. Itu hanya bisa dicapai dengan ketekunan, keseriusan, kerja keras dan ketahanan fisik serta kerjasama yang baik dengan pihak kampus,” kata mantan Wakil Rektor UMA ini.
Dia berharap kepada Dr Hamdani, jangan berhenti belajar. “Kembangkan dan manfaatkan ilmu yang diperoleh selama ini,” katanya.
Beberapa capaian yang diraih Junaidi dari proses semester I, kemudian terus didorong melakukan pra penelitian (pralit), semester II seminar proposal dilanjutkan semester III, IV, V dan VI penelitian terlaksana dengan baik.
Dr. Ir. Siti Mardiana, M.Si dan Dr. Ir. Syahbudin Hasibuan, M.Si mengatakan, sebagai pembimbing atau promotor dia memanfaatkan waktu maksimal dalam melakukan bimbingan disertasi.
Terkait disertasi yang ditulis Hamdani tentang “Pengomposan Limbah Pabrik Kelapa Sawit Secara Aerobik dan Anaerobik serta Dampaknya Terhadap Emisi Gas Metana, Kualitas Kompos, Karakteristik Tanah dan Produksi Kelapa Sawit”, terdapat novelty yang sangat baik dan menjadikan penelitian pendukung. ujarnya.
“Saya bersyukur bisa tamat program doktor kurang dari 3 tahun. Walaupun ada kendala namun dengan komunikasi, konsultasi dan koordinasi baik di internal Perusahaan PT Tolan Tiga Indonesia, Sipef Group, maupun dukungan dari dosen pembimbing di Program Doktor UMA semuanya dapat teratasi dengan baik,” kata Pria kelahiran Sabang, Aceh, 7 Juli 1972 yang menamatkan S1 dari UISU, jenjang S2 dan S3 dari UMA.
Baca Juga:
